SEPI ANTARA GILA DAN KEHIDUPAN???

Diposting oleh InsViRatiON | 22.46 | 0 komentar »


SEPI ANTARA GILA DAN KEHIDUPAN???

Dikala rembulan kembali ditemani bintang-bintang yang indah bersinar, angin pun menyambut hingga terasa menyentuh kalbuku, tapi semua itu hanyalah alam yang tercipta untuk kita yang merasa sepi, bukan karena sepi akan kehidupan yang fana ini tapi sepi akan hadirnya seorang kekasih yang telah lama kurindukan, mungkin kah ada waktu yang tersisa untuku yang sepi ini, masih adakah cinta dihati ku yang dapat ku bagi?, entah mungkin itu hanya sebuah fatamorgana dalam hidup ku.

Detik kini telah menjadi waktu yang beharga bagiku, begitu banyak hal yang melelahkan menghadapi kenyataan, andaikan saja!. Kini aku bagaikan seorang yang gila menyaksikan keindahan lepas-bebas tanpa harus mementingkan diriku sendiri menelusuri alam dan manusia yang mengharapkan dirinya untuk menggapai mimpi dalam hidupnya, tapi tak mampu menghadapi kenyataan. Saat ini kumerasakan sebuah kebingungan apakah manusia-manusia disekitarku dapat menerimaku, seperti selama tiga tahun beselang ini, bahkan banyak yang mengatakan aku ini “gila” bahkan lebih dari itu Aneh bagiku, dan itu bagaikan sebuah dosa yang mesti ku terima.

Di akhir bulan ini kegilaan ku semakin menjadi, berdosakah bila ku harus memilih dan memberikan sebuah pilihan? atau ini sebuah karma bagiku disaat bunga-bunga indah bersemi dihatiku kembali layu, bukan aku yang salah atau dirinya yang kucintai, kesalahan ada untuk-NYA, ataukah ku harus bangkit dalam kebisuanku bagai burung-burung yang menghibur tuannya, ataukah ku harus menjadi budak menuruti tuannya?, karena dia bulan yang tercipta menyinari diriku dengan sinar cintanya sehingga ku mampu tuk melepas semua yang telah kuraih dalam perjalanan ini, aku pun takkan pernah jera dikala penjara itu telah menunggu, dalam kerangkeng keindahan yang akan membuat semua itu menjadi lingkaran kehidupanku.

Entah kenapa aku harus bertahan dengan luka hati tak seperti luka ditubuh ini yang begitu nyata tak dapat kusembunyikan kepedihannya, apa mungkin luka ini terus bertahan hingga Ij’roil menemaniku, aku bisa saja menaklukan luka ini, aku juga bisa saja menaklukan kematian ini tapi apalah artinya semua ini bila tak ada dirinya, sudah tidak ada alasan bagiku untuk bertahan, tapi….kini aku bingung…kini aku resah…cintanya terus menginginkan ku terus bertahan meski aku dan dirinya tau ada bayangan hitam yang mendekatinya apa aku harus kembali gila……?

Berapa banyak kata yang telah ku tumpahkan tapi tak ada arti, berapa banyak hati yang terluka, kini aku terasa memakan dosa ku sendiri maaf kehidupan, maaf sepiku, maaf hati yang terus menahan sakit biarlah kutebus dosa ini dengan air mata dan cinta.

Mengapa jalan yang telah dia pilih begitu berliku hingga ku tak sanggup tuk mengikutinya, berkali kali ku coba namun tetap saja, mungkin aku tak pantas untuk kehidupan ini, atau mungkin aku tak pantas mendapatkan cinta dan kedamaian, tapi apakah aku kuat untuk menerima kebahagiaan dan kesenangan di dalam hidup ini? seperti halnya makanan yang terpaksa ku makan padahal aku tak menyukainya atau seperti mata ini yang terbiasa terjaga setiap malam, ku paksakan untuk terlelap, air mata yang telah ku keluarkan mungkin tak sebanding dengan lautan, air mata ini hadir karena luka dan cinta, lautan hanyalah sebuah harapan para nelayan yang menunggu kehidupan darinya, tak seperti burung dengan sayap-sayapnya untuk terus terbang mengggapai semua mimpi.

Sekarang ku ingin sendiri didalam tubuhku ku temukan sosokku yang tersenyum riang tanpa beban bagai kapas yang terombang ambing oleh angin

04082008

Lollipop inspiration

Kahlil gibran