KENAPA MEREKA DIBEBANKAN?

Diposting oleh InsViRatiON | 19.31 | 1 komentar »

KUKERTA: DIPUNGUT BIAYA ( dok. lpm-sigma.blogspot.com )

Sebelum kita bahas lebih jauh kita lihat Dalam Pasal 1 UU No. 1/2004 tentang Perbendaharaan Negara, dijelaskan bahwa Badan Layanan Umum adalah instansi di lingkungan Pemerintah yang dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas. Instansi yang bersangkutan diberikan kebebasan dalam mengelola keuangan tanpa campur tangan pemerintah.

Kelebihan lain dari status BLU ini adalah PTN tidak diwajibkan untuk menyetorkan dana yang masuk dalam kategori Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Akan tetapi, PTN tetap diwajibkan untuk melaporkan seluruh penerimaan dan pengeluaran dana, Nampaknya hal ini bukan masalah bagi PTN manapun termasuk IAIN ‘SMH” Banten, IAIN seharusnya bisa lebih leluasa dalam menggunakan dana yang ada, khususnya untuk kegiataan kemahasiswaan termasuk KUKERTA. Dan ini menjadi sebuah pertanyaan besar bagi kita semua (Mahasiswa IAIN Banten), pengelolaan system keuangan yang telah diterapkan dengan leluasa, belum kita rasakan semaksimal mungkin, apakah penerapan BLU di IAIN banten hanya memfasilitasi instansi-instasi yang ingin menyewa aula rektorat atau menyewakan sebagian lahan kantor rektorat untuk investor yang menguntungkan bagi IAIN, saya yakin bukan itu yang diharapkan

BLU merupakan kebijakan pemerintah pusat yang memberikan otoritas masing-masing perguruan tinggi untuk mengelola secara mandiri baik dana maupun sistem akademik, sehingga perguruan tinggi berhak menerapkan sistem bayar untuk semua infrastruktur yang dimilikinya serta mengelola seluruh program pendidikan yang ada dengan sistem layanan. Dari sinilah terjadi banyak sekali peluang yang begitu segar untuk senantiasa menekan mahasiswa secara finansial. Sisi baik dari sistem ini hanya pada perbaikan kualitas dan peningkatan mutu serta pelayanan. Tapi apakah kita sudah melihat hal demikian itu di institusi kita ini? Jelas belum, karena di institusi kita masih pada taraf trial saja, ibarat baru bisa mendownload aplikasi gratis dari internet. Makanya akan banyak sekali kekurangan dan tentu saja pengorbanan hak-hak mahasiswa yang cukup masif.

Seharusnya para penentu kebijakan mengetahui bagaimana kondisi mahasiswa sebenarnya. Keputusan biaya KUKERTA tahun ini sangat terlihat sekali kalau birokrasi telah gagap menerapkan sistem baru. Dapat dibayangkan, kenaikan drastis yang tidak wajar. Acuan mahasiswa untuk mempersiapkan biaya suatu program pendidikan tahun ini ingat biaya KUKERTA tahun lalu bahkan GRATIS. Ini logis dan tidak dapat dibantah lagi. Tidak bermaksud menafikkan mahasiswa yang mampu, akan tetapi mahasiswa yang miskin juga harus mendapat tempat. Mereka jelas akan gelagapan menaggapi kebijakan mendadak tersebut.

Sudah saatnya para penentu kebijakan membuka matanya lebar-lebar, jangan sampai ada mahasiswa yang tidak jadi mendaftar KUKERTA hanya karena tidak mampu membayar biaya registrasinya. Secara konstitusi ini sudah melanggar amanat pembukaan UUD 45 alinea ke-4, kemudian Pasal 31 ayat 2 dan 3. Secara ideologis, kebijakan ini telah mengkhianati sila ke 5 dasar negara kita Pancasila.


Smoga Ini Bisa Menjadi Bahan renungan Mahasiswa IAIN, yang sedang santai meneguk secangkir kopi... salam perjuangan..

for nurul

Diposting oleh InsViRatiON | 02.42 | 0 komentar »


Sehangat Mentari Membakar Jiwa

Apa yang harus aku lakukan???aku sadar, siapa aku ini?orang yang hadir terlambat… entah kenapa aku mau menerima ini semua, hanya satu hal yang tak pernah aku inginkan, dia tidak boleh bersedih apa lagi harus mengeluarkan air matanya , aku hanya ingin dia bahagia meski dalam pelukan orang lain………

Dua minggu mungkin adalah waktu yang cepat tapi bagi aku waktu itu lebih berharga dibandingkan waktu yang telah bertahun-tahun aku lewati, saat ini aku mengalah, meski yang aku rasakan sakit……….tapi aku tak mau dia tau akan kepedihan yang aku rasakan saat ini, aku hanya ingin dia tersenyum, sesaat mungkin aku bisa sembunyikan perasaan ini tapi apakah waktu bisa menjaga rahasia ini hingga aku dan dia kembali seperti dulu, dan mempersiapkan semangkok kolak buatanya saat bulan ramadhan yang akan datang dan memperkenalkan dirinya pada keluarga. Atau menunggu 2 tahun yang akan datang dan meminta dirinya tuk menemani perjalanan hidup ini.

Ku lalaui malam ini penuh dengan pedih dan resah… apa ini akan berakhir, dan terus menjadi luka yang tak dapat diobati, aku tidak tahu apa ini adil. dia yang telah menyetuh jiwaku dan menghangatkan kehidupan ini, namun ku tak sanggup tuk bicara terlalu berat untuk melapas dirinya begitu indah bagiku, aku hanya bisa memohon setitik rasa yang ada padanya, kemudian apakah aku begitu berarti baginya dan kenapa dia begitu tega tuk melepas rasa yang ia miliki. Sekilas tentang dirimu saat pertama kali bertemu kulihat senyum manismu sehangat mentari pagi yang menyambutku saat ku terjaga dan andaikan kau tak hadirkan cintamu aku tak sedalam ini mencintaimu.hanya dirimu saat ini yang kucinta dan mungkin untuk selamanya

SEPI ANTARA GILA DAN KEHIDUPAN???

Diposting oleh InsViRatiON | 22.46 | 0 komentar »


SEPI ANTARA GILA DAN KEHIDUPAN???

Dikala rembulan kembali ditemani bintang-bintang yang indah bersinar, angin pun menyambut hingga terasa menyentuh kalbuku, tapi semua itu hanyalah alam yang tercipta untuk kita yang merasa sepi, bukan karena sepi akan kehidupan yang fana ini tapi sepi akan hadirnya seorang kekasih yang telah lama kurindukan, mungkin kah ada waktu yang tersisa untuku yang sepi ini, masih adakah cinta dihati ku yang dapat ku bagi?, entah mungkin itu hanya sebuah fatamorgana dalam hidup ku.

Detik kini telah menjadi waktu yang beharga bagiku, begitu banyak hal yang melelahkan menghadapi kenyataan, andaikan saja!. Kini aku bagaikan seorang yang gila menyaksikan keindahan lepas-bebas tanpa harus mementingkan diriku sendiri menelusuri alam dan manusia yang mengharapkan dirinya untuk menggapai mimpi dalam hidupnya, tapi tak mampu menghadapi kenyataan. Saat ini kumerasakan sebuah kebingungan apakah manusia-manusia disekitarku dapat menerimaku, seperti selama tiga tahun beselang ini, bahkan banyak yang mengatakan aku ini “gila” bahkan lebih dari itu Aneh bagiku, dan itu bagaikan sebuah dosa yang mesti ku terima.

Di akhir bulan ini kegilaan ku semakin menjadi, berdosakah bila ku harus memilih dan memberikan sebuah pilihan? atau ini sebuah karma bagiku disaat bunga-bunga indah bersemi dihatiku kembali layu, bukan aku yang salah atau dirinya yang kucintai, kesalahan ada untuk-NYA, ataukah ku harus bangkit dalam kebisuanku bagai burung-burung yang menghibur tuannya, ataukah ku harus menjadi budak menuruti tuannya?, karena dia bulan yang tercipta menyinari diriku dengan sinar cintanya sehingga ku mampu tuk melepas semua yang telah kuraih dalam perjalanan ini, aku pun takkan pernah jera dikala penjara itu telah menunggu, dalam kerangkeng keindahan yang akan membuat semua itu menjadi lingkaran kehidupanku.

Entah kenapa aku harus bertahan dengan luka hati tak seperti luka ditubuh ini yang begitu nyata tak dapat kusembunyikan kepedihannya, apa mungkin luka ini terus bertahan hingga Ij’roil menemaniku, aku bisa saja menaklukan luka ini, aku juga bisa saja menaklukan kematian ini tapi apalah artinya semua ini bila tak ada dirinya, sudah tidak ada alasan bagiku untuk bertahan, tapi….kini aku bingung…kini aku resah…cintanya terus menginginkan ku terus bertahan meski aku dan dirinya tau ada bayangan hitam yang mendekatinya apa aku harus kembali gila……?

Berapa banyak kata yang telah ku tumpahkan tapi tak ada arti, berapa banyak hati yang terluka, kini aku terasa memakan dosa ku sendiri maaf kehidupan, maaf sepiku, maaf hati yang terus menahan sakit biarlah kutebus dosa ini dengan air mata dan cinta.

Mengapa jalan yang telah dia pilih begitu berliku hingga ku tak sanggup tuk mengikutinya, berkali kali ku coba namun tetap saja, mungkin aku tak pantas untuk kehidupan ini, atau mungkin aku tak pantas mendapatkan cinta dan kedamaian, tapi apakah aku kuat untuk menerima kebahagiaan dan kesenangan di dalam hidup ini? seperti halnya makanan yang terpaksa ku makan padahal aku tak menyukainya atau seperti mata ini yang terbiasa terjaga setiap malam, ku paksakan untuk terlelap, air mata yang telah ku keluarkan mungkin tak sebanding dengan lautan, air mata ini hadir karena luka dan cinta, lautan hanyalah sebuah harapan para nelayan yang menunggu kehidupan darinya, tak seperti burung dengan sayap-sayapnya untuk terus terbang mengggapai semua mimpi.

Sekarang ku ingin sendiri didalam tubuhku ku temukan sosokku yang tersenyum riang tanpa beban bagai kapas yang terombang ambing oleh angin

04082008

Lollipop inspiration

Kahlil gibran