curhat

Diposting oleh InsViRatiON | 11.36 | | 0 komentar »

Pondok Pesantren Daar el-Syifa (PPDS) berdiri dari tahun 1998, Disitu saya menimba ilmu selama 4 tahun (extension dan SMU) pada tahun 2001, sekolah yang didirikan oleh Drs.H. Otob Thoblowi yang berperan besar dalam pembangunan dan kemajuan diri saya pribadi, sebelumnya pondok ini adalah salafiyah namun melihat kondisi daerah tersebut yang bisa dibilang terpencil jauh dari peradaban kota metropolitan, beliau ingin memajukan daerah tersebut dengan membangun sebuah Pondok Pesantren Modern dimana perpaduan antara pendidikan salafiyah dengan dengan Umum, bukan hanya itu pondok ini mewajibkan bagi seluruh santri untuk menggunakan bahasa Asing yang wajib dilaksanakan setiap setiap harinya 1 minggu sekali bahasa Arab berseling dengan bahasa Inggris semua itu sebagai motivator para santri, tapi secara pribadi saya kurang menguasai semua itu padahal bahasa merupakan bagian terpenting dalam sebuah pendidikan karna kita ketahui bersama bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting di Era Globalisasi saat ini.

Pada saat itu saya belum menyadari pentingnya sebuah ilmu, didalam pikiran saya hanya sebuah kesenangan belaka yang tak bermanfaat bagi kita kedepan, dan pikiran itu mungkin timbul ketika sebuah permasalahan yang tak semestinya saya ketahui, apa yang saya lakukan hanya sebuah pelampiasan kemarahan dan kekesalan dalam hidup, keluarga yang berantakan yang menjadi inpirasi hidup hedonis, tak mempedulikan apa yang akan dikatakan orang lain, saya orang yang paling sering terkena hukuman dipondok, baik gara-gara rokok, kabur bahkan orang tak akan menyangka seorang santri meminum-minuman beralkohol tapi itu adalah teman terbaik saya ketika sedih datang menghampiri hidup saya, mereka yang menampung kesedihan saya, dalam hati nubari saya tidak mau melakukan itu semua, pernah saya mencoba memalingkan itu semua mencari orang yang bisa say ajak berbagi kesedihan maupun kesenangan tapi apa yang kudapat hanya permasalan yang semakin bertambah, dan itu justru menambah kebrutalan diri saya sendiri.


Pa haji Otob pernah berpesan jadilah orang yang berguna pesan yang begitu sigkat tapi menjadi motivator buat saya, banyak orang yang meremehkan saya dari guru yang seharusnya menjadi kaca perbandingan justru menjatuhkan mental saya pribadi, “ha orang kaya darjat mau kuliah percuma” kata itu menyakitkan, tapi itu menjadi sebuah kata yang indah karna saya merasa orang kerdil yang ingin manjadi tinggi, silahkan orang berbicara seolah malaikat yang merasa benar, saya akan membuktikan apa yang dikatakan mereka itu salah justru merekalah yang nantinya akan menuntut ilmu pada saya mereka yang akan membutuhkan saya seperti sebuah hidangan istimewa yang hanya mereka temukan disebuah restoran bintang lima.

Waktu SMU saya dikenal sebagai sosok yang tak bisa diatur, yang tak peduli apa kata orang tapi sebenarnya saya tidak seperti itu, mungkin orang yang pertama mengenalku dan sekampung denganku tau dengan sifat ku yang sebenarnya, saya ingat waktu pertama ku menginjakan kaki dipondok, berkali-kali saya menangis, baik dikamar maupun saat menelpon, bisa dibilang saya adalah orang yang manja, tapi perasaan itu hilang, saat saya berpikir untuk apa semua itu tak ada untungnya sama sekali, dan saya lebih banyak mengexpresikan semua itu dengan hal yang bisa memuaskan hati ini walupun itu merupakan pelanggaran bagi seorang santri.

Malam adalah Teman, saya juga tak paham dengan hal ini sebab hampir semua waktuku ku habiskan dimalam hari, bagiku siang hanya diperuntukan bagi orang-orang yang penuh dengan kebohongan, kemaksiatan dan kemunafikan sebab siang kita bisa melakukan apapun yang kita inginkan, bertemu dengan berbagai macam orang seperti halnya sebuah panggung sandiwara, dari yang baik sampai yang jahat, dari yang jujur sampai orantg yang suka berbohong, tapi malam adalah sebuah jalan surga untukku apa yang dilakukan siang hari tidak bisa dilakukan malam hari, mengumbar kebohongan, kehidupan orang-orang birokrat, kaum borjuis, atau semua hal yang tidak dapat saya sebutkan semua mungkin terlalu banyak sehinnga aku muak mengatakan hal tersebut, malam adalah kehidupan yang penuh dengan kejujuran gelandangan yang tak berumah, dan orang-orang yang hidup dalam kesengsaraan, rasa lapar, bahkan penjahat sekalipun berjuang dimalam hari karna tidak ada yang dapat diperjuangkan disiang hari, pendidikan yang membuat mereka berbuat seperti itu, tak mampu menggapai apa yang diinginkan mereka adalah orang-orang jujur dengan kemiskinan dan kebiadaban hidup.


0 komentar